Pages

Ads 468x60px

Kamis, 09 Januari 2014



   TEORI EKSISTENSIAL – HUMANISTIK



Teori dan Pendekatan Konseling  Eksistensial-humanistik  berfokus  pada  diri  manusia. Pendekatan ini  mengutamakan  suatu  sikap  yang  menekankan  pada pemahaman  atas  manusia.  Terapi eksistensial berpijak pada premis bahwa manusia tidak  bisa  lari  dari  kebebasan  dan  bahwa  kebebasan  dan  tanggung  jawab berkaitan. Pendekatan  Eksisteneial-Humanistik  dalam konseling  menggunakan  sistem  tehnik-tehnik  yang  bertujuan  untuk mempengaruhi konseli. Pendekatan ini Berfokus pada sifat dari kondisi manusia yang mencakup kesanggupan untuk menyadari diri, bebas memilih untuk menentukan nasib sendiri, kebebasan dan tanggung jawab, kecemasan sebagai suatu unsur dasar, pencarian makna yang unik di dalam dunia yang tak bermakna, berada sendiri dan berada dalam hubungan dengan orang lain keterhinggaan dan kematian, dan kecenderungan mengaktualkan diri.



 HAKIKAT MANUSIA
Pendekatan eksistensial-humanistik berfokus pada kondisi manusia.Pendekatan ini terutama adalah suatu sikap yang menekankan pada suatu pemahaman atas manusia. Ada beberapa konsep utama dari pendekatan eksistensial, yaitu ;
a.       Kesadaran diri
Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri,suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu berpikir dan memutuskan.
b.      Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan.
Kesadaran atas kebebasan dan tangung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang menjadi atribut dasar bagi manusia.
c.       Penciptaan makna
Manusia itu unik, dalam arti bahwa dia berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan.Manusia memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan sesamanya dalam suatu cara yang bermakna, sebab manusia adalah mahluk yang rasional.


 PERKEMBANGAN PERILAKU
1)   Prinsip holistik 
 Menurut  Maslow, holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen yang berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari suatu kesatuan, dan apa yang terjadi pada bagian yang satu akan mempengaruhi bagian yang lain
2)      Individu adalah penentu bagi tingkah laku dan pengalamannya sendiri. Manusia adalah agen yang sada, bebas memilih atau menentukan setiap tindakannya. Dengan kata lain manusia adalah makhluk yang bebas dan bertanggung jawab.
3)      Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu yang lain dari sebelumnya (becoming).Namun demikian perubahan tersebut membutuhkan persyaratan, yaitu adanya lingkungan yang bersifat mendukung.
4)      Individu sebagai keseluruhan yang integral, khas, dan terorganisasi.
5)      Manusia pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik atau tepatnya netral. Kekuatan jahat atau merusak pada diri manusia merupakan hasil atau pengaruh dari lingkungan yang buruk, dan bukan merupakan bawaan.
6)      Manusia memiliki potensi kreatif yang mengarahkan manusia kepada pengekspresian dirinya menjadi orang yang memiliki kemampuan atau keistimewaan dalam bidang tertentu.
7)      Self-fulfillment merupakan tema utama dalam hidup manusia.
8)      Manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan yang secara hirarki dibedakan menjadi sebagai berikut (Boeree, 2004)
a.       kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
b.      kebutuhan akan rasa aman (the safety and security needs)
c.       kebutuhan akan cinta dan memiliki (the love and belonging needs)
d.      kebutuhan akan harga diri (the esteem needs)
e.       kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
2.      Pribadi sehat dan bermasalah
a.    Pribadi sehat
Pribadi yang sehat menurut pandangan eksistensial-Humanistik yaitu mampu memfungsikan dimensi-dimensi dasar yang dimiliki manusia, sehingga kesadaran bisa berfungsi secara penuh.
b.    Pribadi bermasalah
Pribadi yang bermasalah menurut pandangan eksistensial-Humanistik yaitu tidak mampu memfungsikan dimensi-dimensi dasar yang dimiliki manusia, sehingga kesadaran tidak berfungsi secara penuh. Diantaranya ; inkongruen, negatif, tidak dapat dipercaya, tidak dapat memahami diri sendiri, bermusuhan dan kurang produktif.


0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman



   TEORI EKSISTENSIAL – HUMANISTIK



Teori dan Pendekatan Konseling  Eksistensial-humanistik  berfokus  pada  diri  manusia. Pendekatan ini  mengutamakan  suatu  sikap  yang  menekankan  pada pemahaman  atas  manusia.  Terapi eksistensial berpijak pada premis bahwa manusia tidak  bisa  lari  dari  kebebasan  dan  bahwa  kebebasan  dan  tanggung  jawab berkaitan. Pendekatan  Eksisteneial-Humanistik  dalam konseling  menggunakan  sistem  tehnik-tehnik  yang  bertujuan  untuk mempengaruhi konseli. Pendekatan ini Berfokus pada sifat dari kondisi manusia yang mencakup kesanggupan untuk menyadari diri, bebas memilih untuk menentukan nasib sendiri, kebebasan dan tanggung jawab, kecemasan sebagai suatu unsur dasar, pencarian makna yang unik di dalam dunia yang tak bermakna, berada sendiri dan berada dalam hubungan dengan orang lain keterhinggaan dan kematian, dan kecenderungan mengaktualkan diri.



 HAKIKAT MANUSIA
Pendekatan eksistensial-humanistik berfokus pada kondisi manusia.Pendekatan ini terutama adalah suatu sikap yang menekankan pada suatu pemahaman atas manusia. Ada beberapa konsep utama dari pendekatan eksistensial, yaitu ;
a.       Kesadaran diri
Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri,suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu berpikir dan memutuskan.
b.      Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan.
Kesadaran atas kebebasan dan tangung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang menjadi atribut dasar bagi manusia.
c.       Penciptaan makna
Manusia itu unik, dalam arti bahwa dia berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan.Manusia memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan sesamanya dalam suatu cara yang bermakna, sebab manusia adalah mahluk yang rasional.


 PERKEMBANGAN PERILAKU
1)   Prinsip holistik 
 Menurut  Maslow, holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen yang berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari suatu kesatuan, dan apa yang terjadi pada bagian yang satu akan mempengaruhi bagian yang lain
2)      Individu adalah penentu bagi tingkah laku dan pengalamannya sendiri. Manusia adalah agen yang sada, bebas memilih atau menentukan setiap tindakannya. Dengan kata lain manusia adalah makhluk yang bebas dan bertanggung jawab.
3)      Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu yang lain dari sebelumnya (becoming).Namun demikian perubahan tersebut membutuhkan persyaratan, yaitu adanya lingkungan yang bersifat mendukung.
4)      Individu sebagai keseluruhan yang integral, khas, dan terorganisasi.
5)      Manusia pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik atau tepatnya netral. Kekuatan jahat atau merusak pada diri manusia merupakan hasil atau pengaruh dari lingkungan yang buruk, dan bukan merupakan bawaan.
6)      Manusia memiliki potensi kreatif yang mengarahkan manusia kepada pengekspresian dirinya menjadi orang yang memiliki kemampuan atau keistimewaan dalam bidang tertentu.
7)      Self-fulfillment merupakan tema utama dalam hidup manusia.
8)      Manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan yang secara hirarki dibedakan menjadi sebagai berikut (Boeree, 2004)
a.       kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
b.      kebutuhan akan rasa aman (the safety and security needs)
c.       kebutuhan akan cinta dan memiliki (the love and belonging needs)
d.      kebutuhan akan harga diri (the esteem needs)
e.       kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
2.      Pribadi sehat dan bermasalah
a.    Pribadi sehat
Pribadi yang sehat menurut pandangan eksistensial-Humanistik yaitu mampu memfungsikan dimensi-dimensi dasar yang dimiliki manusia, sehingga kesadaran bisa berfungsi secara penuh.
b.    Pribadi bermasalah
Pribadi yang bermasalah menurut pandangan eksistensial-Humanistik yaitu tidak mampu memfungsikan dimensi-dimensi dasar yang dimiliki manusia, sehingga kesadaran tidak berfungsi secara penuh. Diantaranya ; inkongruen, negatif, tidak dapat dipercaya, tidak dapat memahami diri sendiri, bermusuhan dan kurang produktif.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates